ada yang tiada dari aku
ketika mendung berlalu,
satu per satu tetes hujan membeku
biru dan bisu.
justru kamu, kamu malah memerintahkan bumi menghentikan semua lagu
hingga segala bunyi-bunyi tertelan dalam mulutku
tanpa sempat lagi aku perdengarkan padamu
ada yang terpisah dari keutuhanku
mungkin itu rasa nyaman bersandar di punggungmu,
itu pemikiran sederhanamu,
candamu,
bijakmu,
kamu...
cintamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar